Macam – Macam Fitnah

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Fitnah adalah ujian yang Allah turunkan untuk hamba hambaNya, sebagaimana firmanNya :

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ ۝ وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ  فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”.  (Qs. Al ‘Ankabut : 2 – 3).

Allah dan RasulNya telah menyebutkan berbagai macam fitnah di dalam Al Quran dan Sunnah, diantaranya :

1. Fitnah harta dan anak.

Sebagaimana firman Allah :

وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

“Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai fitnah (cobaan) dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar”. (Qs. Al Anfal : 28)

Oleh sebab itu Allah ingatkan hamba hambanya tentang harta dalam firmanNya :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu”. (Qs. An Nisa’ : 29). 

2. Fitnah kebaikan dan keburukan.

Sebagaimana firman Allah :

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ  وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً  وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan”. (Qs. Al Anbiya’ : 35).

3. Fitnah manusia dengan manusia lainnya.

Firman Allah :

وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ  وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا

“Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar? dan adalah Tuhanmu maha Melihat”. (Qs. Al Furqan : 20).

4. Fitnah pangkat dan jabatan.

Sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :

مَا ذِئْبَانِ جَائِعَانِ أُرْسِلَا فِي غَنَمٍ بِأَفْسَدَ لَهَا مِنْ حِرْصِ الْمَرْءِ عَلَى الْمَالِ وَالشَّرَفِ لِدِينِهِ

 “Dua serigala lapar yang dilepas kepada sekawanan kambing, tidak lebih merusak daripada kerakusan seseorang terhadap harta dan kemuliaan agamanya”. (HR. Ahmad no. 15784 dan Tirmidzi no. 2376, dishahihkan Syaikh Al Albani dalam shahihul jami’ no. 5620). 

Nabi shallallahu alaihi wasallam telah mengingatkan bahaya jabatan, sebagaimana sabdanya :

لَا تَسْأَلِ الْإِمَارَةَ فَإِنَّكَ إِنْ أُوتِيتَهَا عَنْ مَسْأَلَةٍ وُكِلْتَ إِلَيْهَا وَإِنْ أُعْطِيتَهَا مِنْ غَيْرِ مَسْأَلَةٍ أُعِنْتَ عَلَيْهَا

“Janganlah kamu meminta jabatan, sesungguhnya jika engkau diberi (jabatan) karena meminta, kamu akan ditelantarkan, dan jika kamu diberi dengan tidak meminta, kamu akan ditolong (Allah)”. (HR. Bukhari no. 6622).

5. Fitnah wanita.

Sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنْ النِّسَاءِ

“Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah yang lebih berbahaya bagi lelaki melainkan wanita”. (HR. Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 2740).

Maka dari itu Allah menginggatkan hamba hambaNya akan bahaya tipu daya wanita, sebagaimana firmanNya :

فَلَمَّا رَأَىٰ قَمِيصَهُ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ قَالَ إِنَّهُ مِنْ كَيْدِكُنَّ  إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ

“Maka tatkala suami wanita itu melihat baju gamis Yusuf koyak di belakang berkatalah dia: Sesungguhnya (kejadian) itu adalah diantara tipu daya kamu, sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar”. (Qs. Yusuf : 28). 

Dan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :

المَرْأَةُ عَورَةٌ، فَإِذَا خَرَجَتْ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ

“Wanita itu aurat, jika ia keluar (rumah) maka syaithan akan menghiasinya”. (HR. Tirmidzi no. 1173, dishahihkan Syaikh Al Albani dalam shahih At Targhib no. 346).

Oleh sebab itu Nabi shallallahu alaihi wasallam mengingatkan agar tidak berkhalwah (berduaan) dengan wanita yang bukan mahram. Sebagaimana sabdanya :

لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامرَأَةٍ فَإِنَّ الشَّيطَانَ ثَالثُهُمَا

“Janganlah seorang lelaki berkhalwah (berduaan) dengan wanita, sesungguhnya syaithan adalah yang ketiga”. (HR. Tirmidzi no. 2165 dan Ibnu Majah no. 2363, dishahihkan Syaikh Al Albani dalam shahihul jami’ no. 2546). 

Maka fitnah terbagi menjadi dua :

Pertama. Fitnah syahwat, apa yang disebutkan diatas termasuk macam macam fitnah syahwat kepada dunia.

Kedua. Fitnah syubuhat, adalah fitnah kerancuan dalam perkara agama. dan fitnah ini lebih berbahaya dan dahsyat dari fitnah syahwat.

Tetapi yang akan kita sebutkan dalam hal ini adalah berbagai fitnah yang menyebar di tengah-tengah umat dan telah menghancurkan persatuan umat, menyebabkan ribuan nyawa melayang, meluluh lantahkan berbagai negeri, menghilangkan nikmat aman dan ketentraman. yaitu :

1. Fitnah hizbiyyah
2. Fitnah perpecahan ditengah umat
3. Fitnah khuruj (pemberontakan)
4. Fitnah vonis takfir, tabdi’ serampangan
5. Fitnah radikalisme, terorisme dan pengeboman
6. Fitnah demonstran
7. Fitnah demokrasi.

Semoga Allah menjaga kita semua dari segala fitnah yang dzahir maupun bathin,.

WaAllahu A’lam.

Alif/ Solo/29/09/2019 M

Bahan Bacaan :

Dinukil dari kitab “Fiqhul Fitan”, karya. Syaikh DR. Sulaiman bin Salimillah Ar Ruhaili, cet. Pertama 1435 H, Dar An Nashihah Madinah – KSA.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *