Rukun islam yang paling agung setelah syahadatain adalah shalat, yang Allah perintahkan langsung kepada NabiNya shallallahu alaihi wasallam pada saat Mi’raj tanpa perantara Malaikat Jibril alaihis salam, shalat merupakan kewajiban yang tidak pernah gugur, baik dalam keadaan sehat atau sakit, muqim atau safar, bahkan sekalipun tidak bisa berdiri maka tetap wajib melaksanakannya. sebagaimana firman Allah :
فَاتَّقُوا اللهَ مَا استَطَعْتُمْ
“Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kemampuanmu”. (Qs. At Tagabun : 16)
Dan diriwayatkan dari Imran bin Hushahin :
عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ، قَالَ: كَانَتْ بِي بَوَاسِيرُ، فَسَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ : صَلِّ قَائِمًا، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ
Dari Imran bin Hushain radiyaAllahu anhu, ia berkata : aku pernah punya penyakit bawasir, maka aku bertanya kepada Nabi shalallallahu alaihi wasallam, maka beliau bersabda : “Shalatlah dengan berdiri, jika engkau tidak mampu maka duduklah, jika engkau tidak mampu maka dengan berbaring”. (HR. Bukhari no. 1117 dan Abu Dawud no. 952).
Maka inilah diantara jawabanya, Kenapa kita harus shalat?
1. Karena Shalat adalah rukun islam kedua setelah syahadatain
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :
بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ
“Islam dibangun diatas lima perkara : syahadat bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi kecuali Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji dan berpuasa ramadhan”. (HR. Bukhari no. 8 dan Muslim no. 16).
2. Karena shalat adalah tanda keislaman dan keimanan seorang hamba
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلَاةِ
“Sesungguhnya perbedaan antara seseorang (muslim) dan musyrik, kafir adalah meninggalkan shalat”. (HR. Muslim no. 82)
Juga Nabi shallallahu alaihi wasallam:
العَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلَاةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَر
“Perbedaan antara kami dan mereka adalah shalat, maka barangsiapa yang meninggalkannya sungguh ia telah kafir”. (HR. Tirmidzi no. 2621, dishahihkan Syaikh Al Albani).
3. Karena shalat adalah tiang agama yang harus dijaga dan dikokohkan
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :
رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلَامُ، وَعَمُودُهُ الصَّلَاةُ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الجِهَادُ
“Pokok segala urusan adalah islam, tiangnya adalah shalat dan puncaknya adalah jihad”. (HR. Tirmidzi no. 2616 dan Ibnu Majah no. 3973, dishahihkan Syaikh Al Albani).
4. Karena shalat adalah kesempatan hamba untuk bermunajat dengan Rabbnya.
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :
إِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا قَامَ فِي صَلَاتِهِ فَإِنَّهُ يُنَاجِي رَبَّهُ
“Jika seseorang dari kalian berdiri shalat sesungguhnya dia sedang bermunajat dengan Rabbnya”. (HR. Bukhari no. 531)
Juga firman Allah dalam hadits Qudsi :
قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ؛ فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ : (الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ) قَالَ اللَّهُ تَعَالَى : حَمِدَنِي عَبْدِي، …
“Aku membagi shalat antara Aku dengan hambaKu, dan hambaku mendapatkan sesuatu yang dia minta. Apabila seorang hamba membaca : (Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam), Maka Allah menjawab : HambaKu memujiKu”. (HR. Muslim no. 395)
5. Karena shalat adalah amalan yang pertama kali akan dihisab kelak di hari kiamat.
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :
أَولُ مَا يُحَاسَبُ بِه العَبدُ يَومَ القِيامةِ الصَلاةُ، فِإِنْ صَلَحَتْ، صَلَحَ سَائِرُ عَمَلِه، وَإِنْ فَسَدَتْ، فَسَدَ سائِرُ عَمَلِه
“Amalan pertama kali yang akan dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat, jika baik shalatnya niscaya baik seluruh amalannya, dan jika rusak shalatnya niscaya rusak seluruh amalannya”. (HR. Thabrani dalam Al Mu’jam Al Ausath no. 1859, dishahihkan Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ no. 2571).
6. Karena shalat adalah wasiat terakhir Nabi shallallhu alaihi wasallam.
Sebagaiamana yang diceritakan Anas bin Malik radiyaAllahu anhu :
كَانَتْ عَامَّةُ وَصِيَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ حَضَرَتْهُ الْوَفَاةُ، وَهُوَ يُغَرْغِرُ بِنَفْسِهِ : الصَّلَاةَ، وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ
“Adalah keseluruhan wasiat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ketika menjelang wafat dan ruhnya ditenggorokan : Jagalah shalat, dan tunaikanlah hak budak kalian”. (HR. Ibnu Majah no. 2697, dishahihkan Syaikh Al Albani).
7. Karena meninggalkan shalat adalah tanda kemunafiqan, kekafiran dan dapat menghantarkan seseorang ke neraka saqar
Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ
“Apa yang menyebabkan kalian masuk ke dalam neraka saqar ? mereka menjawab : kami (ketika di dunia) tidak mendirikan shalat”. (Qs. Al Muddatssir : 42-43).
Dan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam :
إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ، وَصَلَاةُ الْفَجْرِ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
“Sesungguhnya shalat yang paling berat atas orang-orang munafiq adalah shalat isya’ dan shalat subuh, kalau saja mereka mengetahui keutamaan dan pahala shalat tersebut niscaya mereka akan mendatanginya walau harus dengan merangkak”. (HR. Muslim no. 651).
8. Karena shalat memiliki banyak keutamaan yang sangat banyak
(silahkan baca artikel “Keutamaan Shalat”).
Semoga bermanfaat dan menjadi ilmu serta motivasi bagi kita semua.
WaAllahu A’lam
1. Shahih fiqhu as sunnah, Syaikhi Abu Malik Kamal Salim Al Mishri, cet. Pertama, Al Maktabah At Taufiqiyah, Cairo-Mesir.
2. Limadza Ushalli ?, Abdurrauf Al Hanawy, cet. Ketiga 1426 H, KSA.
3. As Shalah fi Dhau’i Al Kitab wa As Sunnah, Syaikh DR. Sa’id bin Ali Wahf Al Qahthani, cet. 2003, Markaz Ad Da’wah wa Al Isyad, Riyadh-KSA.