Pertanyaan.
Ketika aku tau ada seorang ahli bid’ah dan memiliki bid’ah khuruj/memberontak pemerintah serta sibuk dengan membicarakan urusan partai-partai, bolehkah aku belajar kepadanya?
Syaikh DR. Shaleh bin Fauzan Al Fauzan hafidzahullah menjawab :
Janganlah engkau menuntut ilmu kepadanya, tapi belajarlah kepada orang-orang yang istiqamah (di atas manhaj) lagi memiliki sifat pertengahan, dan mereka ini banyak -Alhamdulillah-. tidak akan pernah punah orang-orang yang (istiqamah), jika engkau pergi belajar kepadanya (mereka senantiasa ada). sebagaimana firman Allah :
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam ilmu tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”. (Qs. at taubah : 122).
والله أعلم
وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Dinukil dari Risalah “Haajatul ummah lil manhaji salafi”, hal. 28-29, Syaikh Al Fauzan. cet pertama 1436 H, dar Ibnul Jauzi KSA.